Minggu, 30 November 2014

CAPITAL BUDGETING

A.    Konsep Capital Budgeting
Capital budgeting mempunyai arti yang penting bagi perusahaan karena :
1.      Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat untung ruginya.
2.      Kebutahan dana harus diperhitungkan secara tepat karena jika dana yang tersedia melebihi kebutuhan akan menimbulkan beban tetap tambahan. Sebaliknya jika dana yang tersedia kurang dari seharusnya, mengakibatkan kegiatan produksi akan terganggu karena tidak didukung oleh peralatan yang cukup.
3.      Capital Budgeting bersangkutan dengan pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap dan pengeluaran lain untuk jangka panjang yang tergolong dalam capital expenditure (pengeluaran modal).
Dari pembahasan mengenai capital budgeting dapat diambil beberapa kesimpulan :
1.       Teknik Capital Budgeting yang menggunakan Average Rate of Return atau Pay Back Period merupakan teknik yang bersifat Unsophis Ticated (sederhana) untuk mengevaluasi  sejauh mana suatu capital projects itu menarik.
2.       Sedangkan teknik Capital Budgeting yang mempertimbangkan Time Value of Money, merupakan teknik yang rumit yaitu Net Present Value methode, mengukur perbedaan nilai sekarang dari inflow dan initial investment. Di samping itu juga mengukur present value dan cash outflow agar dapat menentukan sejauhmana suatu proyek dapat diterima.
3.       Pendekatan NPV dan IRR erat kaitannya dengan Cost of Capital karena Cost of Capital dalam suatu proyek menurut pertimbangan IRR hanya dapat diterima jika IRR lebih besar dari Cost of Capital proyek tersebut. Demikian pula dalam menghitung NPV, dicount rate yang digunakan adalah sebesar Cost of Capital proyek itu
penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik. Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi. Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
B.     Payback Period
Payback period dalam penganggaran modal merujuk pada periode waktu yang dibutuhkan untuk laba atas investasi untuk "membayar" jumlah dari investasi awal. Sebagai contoh, sebuah investasi $ 1000 yang kembali $ 500 per tahun akan memiliki jangka waktu pengembalian dua tahun. Para nilai waktu uang tidak diperhitungkan. Payback period secara intuitif mengukur berapa lama sesuatu yang diperlukan untuk "membayar sendiri." Semua lain yang sama, periode pengembalian lebih pendek lebih baik dari pada periode pengembalian lebih lama. Payback periode ini banyak digunakan karena kemudahan penggunaan meskipun keterbatasan diakui dijelaskan di bawah.
Payback Period (PBP) adalah jangka waktu tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan (cash in flows) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis Payback Period dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi .
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flow- nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Suatu usulan investasi akan disetujui apabila payback period-nya lebih cepat atau lebih pendek dari payback period yang disyaratkan oleh perusahaan.
Formula:
Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cdpi%7B80%7D%20%5Cfn_jvn%20PBP=T_%7Bp-1%7D+%5Cfrac%7B%5Csum_%7Bi=1%7D%5E%7Bn%7D%5Cbar%7BI%7D_%7Bi%7D-%5Csum_%7Bi=1%7D%5E%7Bn%7D%5Cbar%7BB%7D_%7Bicp-1%7D%7D%7B%5Cbar%7BB%7D_%7Bp%7D%7D
di mana:
PBP = Payback period
Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cdpi%7B80%7D%20%5Cfn_jvn%20T_%7Bp-1%7D = Tahun sebelum terdapat PBP
Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cdpi%7B80%7D%20%5Cfn_jvn%20%5Cbar%7BI%7D_%7Bi%7D = Jumlah investasi yang telah di-discount
Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cdpi%7B80%7D%20%5Cfn_jvn%20%5Cbar%7BI%7D_%7Bi%7D = Jumlah benefit yang telah di-discount sebelum Payback Period
Description: Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?%5Cdpi%7B80%7D%20%5Cfn_jvn%20%5Cbar%7BB%7D_%7Bp%7D = Jumlah benefit pada Payback Period berada
Description: http://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/10/contoh2.jpg?w=698

C.    Net Present Value
Net Present Value method, konsep Net Present Value merupakan model yang memperhitungkan pola cash flows keseluruhan dari suatu investasi dalam kaitannya dengan waktu, berdasarkan discount rate tertentu.
Dalam konsep ini ada beberapa dasar perlu dipahami :
1.      Pengertian present value atau nilai sekarang.
2.      Pengertian cash flow, cash flow atau proceeds adalah earning after plus taxes depresiasi ada juga yang menyebutnya dengan net cash flows.
  1. Net investmen (outlay)
Menurut  Kasmir  (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit   yang telah di diskon dengan menggunakan  social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor.
Description: http://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/10/rumus-npv.jpg?w=698
Contoh :
Nama proyek                     : X
Initial investment   : Rp500,-
Umur proyek                     : 5 tahun
Cash flow tiap tahun          : Rp150,-
Cost of capital                   : 10%
Diminta : NPV?

Description: C:\Users\Public\Documents\capital budgeting\IMG_3609.JPG

Atau dapat ditulis sebagai berikut :
Tahun          Cash flow     Df         Present value
1.                150  x 0,9091    = Rp136,365,-
2.                150  x 0,8264    = Rp123,960,-
3.                150  x 0,7513    = Rp112,695,-
4.                150  x 0,6830    = Rp102,450,-
5.                150  x 0,6209    = Rp   93,135,-
          150  x 0,9091    = Rp568,605,-

Dengan demikian NPV = Rp568,605 – Rp500 = Rp68,605,-. Berdasarkan hasil tersebut maka proyek X dapat diterima karena memberikan NPV yang positif.

D.    Internal Rate Of Return
Prinsip dari konsep Internal Rate of Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang dapat mempersamakan present value of of proceeds dengan outlay.
Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai  sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
Internal  Rate of  Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang.
Description: http://kelincicoklatdiary.files.wordpress.com/2010/10/rumus-irr.jpg?w=698
IRR = lower discount rate + (NPV at lower % rate / distance between 2 NPV) * (Higher % rate - Lower % rate)
Contoh 1:
Sebuah proyek ini diharapkan memiliki Net Present Value dari $ 865 pada tingkat diskonto 20% dan NPV negatif dari $ 1.040 pada tingkat diskonto 22%. Hitung IRR.
Penyelesaian:
Jarak antara 2 NPV = 865 + 1040 = $ 1.905
IRR = + 20% (865 / 1905) * (22% - 20%) = 20,91%

E.     Penerapan Capital Budgeting Dalam Keuangan Pendidikan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah ini merupakan plafon pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta direncanakan asal dana tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar pengelolaan managemen sekolah. Segala hal yang dilakukan oleh sekolah harus tercantumdi dalam RAPBS tersebut,jika tidak, maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan di tahun depannya. Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada.
Kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Tujuan manajemen keuangan adalah:
1.       Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2.      Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
3.      Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber -sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung- jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku (Mulyasa, 2003:50)

Sabtu, 22 November 2014

Time Value Of Money

A.    Konsep Time Value Of Money
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 5.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 5.000 yang akan diterima dimasa akan datang. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti, adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang.
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.

B.    Nilai Masa Depan (Future Value)
Nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang. Atau penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut. Future value dapat dihitung dgn konsep bunga majemuk (bunga-berbunga) dgn asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi tidak diambil (dikonsumsi) tetapi diinvestasikan kembali.
Rumus Menghitung Future Value : FVn =Po (1+r)n
Dimana : FV = Nilai Pada Masa Yang Akan Datang          
                  Po = Nilai uang pada saat ini
                  r   = bunga
                  n  = jangka waktu
Contoh:
Apabila kita mempunyai uang sebanyak Rp. 10.000.000 dan disimpan di bank dengan bunga 18 % setahun, maka pada akhir tahun uang kita akan menjadi :
FV1             =  Rp.10.000.000 (1+0,18)1
                   =  Rp.11.800.000
FVadalah nilai yang akan datang satu tahun lagi. Apabila uang tersebut diambil pada dua tahun lagi, maka uang tersebut menjadi :
FV2            =  Rp.10.000.000 (1+0,18)2
                  =  Rp.13.924.000

C.    Nilai Hari Ini (Present Value)
Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang dengan tingkat suku bunga tertentu pada setiap periode. AtauPresent Value (PV) atau nilai sekarang adalah nilai sekarang dari suatu nilai yg akan diterima atau dibayar di masa mendatang.
Perhitungan present value dengan bunga tunggal
PV = FV / (1 + i)^n
Keterangan:        PV = nilai saat ini
                                    FV = nilai future value
                                    i = bunga
                                    n = jangka waktu
Contoh : Saat pensiun 25 tahun lagi saya akan mendapatkan uang Rp. 500.000.000, berapakah nilai uang Rp. 500.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun?
PV = FV / (1 + i)^n
= 500.000.000 / (1 + 0.08)^25
= 73.008.952
Jadi, dengan perhitungan sederhana itu, uang Rp. 500.000.000 pada 25 tahun lagi sama nilainya dengan uang Rp. 73.008.952 saat ini dengan asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun.
D.   Perhitungan Tv Of M
·         Contoh Soal dan Jawaban Future Value dengan Menggunakan Rumus Excel
Budi menyimpan uangnya di bank sebesar Rp 1 juta rupiah. Bunga per tahun adalah 10%, dan dibayarkan pada akhir setiap bulan. Rumus seperti apa yang digunakan ? Dan berapa nilai uang Budi pada akhir tahun pertama ?
Jawaban :
Rumus Excel yang digunakan adalah : =FV(10% / 12, 12, , -1000000)
Dan nilai uang Budi pada akhir tahun pertama adalah Rp 1.104.713,07.  
·         Contoh Soal dan Jawaban Present Value dengan Menggunakan Rumus Excel
Budi ingin uangnya pada 1 tahun mendatang menjadi 10 juta rupiah. Dengan tingkat suku bunga 10% per tahun dan jika setiap bulan dia melakukan investasi / simpanan, berapa nilai uang dia saat ini ?
Jawaban :
Rumus Excel yang digunakan adalah : =PV(10%/12, 12, , -10000000)
Dan nilai uang Budi saat ini sehingga akhirnya menjadi 10 juta rupiah pada akhir tahun pertama adalah Rp 9.052.124,30.

E.    Anuitas
Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu. Annuity dapat dihitung menggunakan konsep future value annuity dan present value annuity. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1)      Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode.
2)     Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode.
Menghitung Anuitas
Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalamjangka waktu yang sudah ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut: A =  FVa   
Keterangan : FVA  : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
                                    A  : Anuitas
                                    r    : Tingkat bunga
                                    n   : Periode tertentu

F.    Penerapan Tvom  Dalam Keuangan Pendidikan
Kebijaksanaan investasi akan terkait masa yang akan datang, tetapi dalam penilaian menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada saat sekarang. Dengan demikian terutama penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi yang akan diterima pada waktu yang akan datang harus dinilai sekarang, apakah penerimaan sekali atau berangsur-angsur/seri dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tersebut di atas (Basri, 1989).
Penerimaan pada waktu yang akan datang pada dasarnya adalah net cash flow dari pelaksanaan investasi yang akan terdiri dari:
·         Biayaproyek/investasi awal (initial outlays).
Biaya ini meliputi biaya untuk memperoleh investasi tersebut dan biaya-biaya investasi nya serta modal
Kerja untuk membiayai operasi awal dari proyek investasi yang bersangkutan.
·         Cash flow dan cash outflow selama proyek investasi berjalan.
·         Nilai residu dari proyek investasi yang bersangkutan.
·         Cash inflow dan cash outflow lain-lain di luar proses pelaksanaan proyek investasi tersebut.

Minggu, 16 November 2014

Manajemen Aktiva Tetap Dan Aktiva Tetap Tidak Berwujud

A. Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tersebut. Pengertian aktiva tetap berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut :
1.       Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : “Aktiva tetap berwujud yang sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan”.
2.      Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
B. Pengertian Aktiva Tetap Tak Berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets) adalah aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Aktiva ini berupa hak – hak istimewa atau pemilikan posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Bukti pemilikan aktiva tak berwujud bisa berupa kontrak, lisensi, atau dokumen lain.
a)     Pemerintah-seperti hak paten, hak cipta, frenchis, merek dagang, dan nama dagang.
b)     Perusahaan lain-misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.
c)      Perjanjian tertentu-seperti frenchise dan lease.
C.  Aktiva/Sarana Prasana Sekolah (SPP)
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Sarana pendidikan berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi:
a.      Alat pelajaran: alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan pelajaran atau alat pelaksanaan kegiatan belajar, contoh: papan tulis.
b.      Alat peraga : segala macam alat yang digunakan untuk meragakan objek atau materi pelajaran. Pada intinya “meragakan,” yaitu menjadikan sesuatu yang “tak terlihat” menjadi terlihat.
c.       Media pendidikan : sesuatu (apapun) yang di dalamnya terkandung pesan (message) komunikasi, merupakan saluran (perantara) komunikasi.
Prasarana Pendidikan
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman) pelaksanaan pendidikan. Prasana yang harus ada pada sekolah:
a.      Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1.       Ruang kelas
2.      Ruang perpustakaan
3.      Laboratorium IPA
4.      Ruang pimpinan
5.      Ruang guru
6.      Tempat beribadah
7.      Ruang UKS
8.     Toilet
9.      Gudang
10.  Ruang sirkulasi
11.   Tempat bermain/berolahraga.
b.      Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1.       Ruang kelas
2.      Ruang perpustakaan
3.      Ruang laboratorium IPA
4.      Ruang pimpinan5
5.      Ruang guru
6.      Ruang tata usaha
7.      Tempat beribadah8
8.     Ruang konseling
9.      Ruang UKS
10.  Ruang organisasi kesiswaan
11.   Toilet
12.  Gudang
13.  Ruang sirkulasi
14.  Tempat bermain/berolahraga
c.       Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
1.       Ruang kelas
2.      Ruang perpustakaan
3.      Ruang laboratorium biologi
4.      Ruang laboratorium fisika
5.      Ruang laboratorium kimia
6.      Ruang laboratorium computer
7.      Ruang laboratorium bahasa
8.     Ruang pimpinan
9.      Ruang guru
10.  Ruang tata usaha
11.   Tempat beribadah,
12.  Ruang konseling
13.  Ruang UKS
14.  Ruang organisasi kesiswaan
15.   Toilet
16.  Gudang
17.   Ruang sirkulasi
18.  Tempat bermain/berolahraga
D. Metode Penyusutan Dan Amortisasi
Penyusutan
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidak seimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud ini disebut penyusutan ( depreciation) . Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan dalah debit biaya penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perkiraan akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan .Selisih antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan merupakan bagian dari harga perolehan yang belum disusutkan. Selisih ini disebut nilai buku ( book value) aktiva tetap.
Metode Penyusutan
Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat. Dasar penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai buku. 
Amortisasi
Pengurangan nilai suatu aktiva tak berwujud yang seara berkala dibebankan sebgai biaya disebut amortisasi (amortization). Amortisasi aktiva tak berwujud pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus. Dipandang dari sudut kemungkinan amortisasinya,aktiva tak berwujud dapat digolongkan sebagai :
a.      Aktiva tak berwujud yang adanya dibatasi dengan undang-undang,peraturan atau persetujuan, misalnya hak paten, hak cipta dan hak merek.
b.      Aktiva tidak berwujud yang tidak terbatas waktunya dan pada waktu perolehannya tidak ada petunjuk mengenai usianya yang terbatas,misalnya biaya pendirian dan biaya pra operasi.
Harga perolehan aktiva tak berwujud kategori : (a) Diamortisasikan selama jangka waktu yang dinyatakan dalam ketentuan. Bila ternyata jangka waktu kegunaannya lebih lama atau lebih singkat dari perkiraan semula, maka dapat dilakukan koreksi seperlunya. Aktiva yang termasuk dalam kategori (b) Diamortisasikan sesuai pertimbangan perusahaan, asalkan amortisasi tersebut layak dan masuk akal. Amortisasi aktiva tak berwujud dicatat dengan mendebit perkiraan biaya amortisasi dan mengkredit perkiraan akumulasi amortisasi atau langsung ke perkiraan aktiva yang bersangkutan.
E. Perhitungan Penyusutan Dan Amortisasi
Penyusutan
Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif  penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
a.    Metode garis lurus ( Straight line ), biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu ,dalam jumlah yang sama,sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
Contoh :
tarif penyusutan dengan taksiran manfaat 5 tahun , maka tarifnya 100% : 5 = 20 %
harga kendaraan Rp 12.500.000 ,nilai sisa diperkirakan Rp 1.550.000 ,maka biaya penyusutannya = 20% (Rp.12.500.000 – Rp.1550.000) = Rp.2.190.000

Th
Harga
Perolehan
Biaya
Penyusutan
Ak.
penyusutan
Nilai buku
1
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.2.190.000
Rp.10.310.000
2
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.4.380.000
Rp. 8.120.000
3
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.6.570.000
Rp. 5.930.000
4
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.8.760.000
Rp. 3.740.000
5
Rp.12.500.000
Rp.2.190.000
Rp.10.950.000
Rp. 1.550.000

b.    Metode saldo menurun ( Declining balance ), biaya penyusutan akan merata sepanjang umur aktiva tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran masa manfaat dikarenakan semakin tua, kapasitas aktiva dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun.     
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode
c.    Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
d.    Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian atau unit unit kegiatan yang lain. Harga perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan.
Amortisasi
Pencatatan 
Anggaplah bahwa untuk memperoleh suatu hak paten, perusahaan telah mengeluarkan uang sebesar Rp.25.000.000. Perolehan ini dicatat sebagai berikut :
(D)  Hak paten                                          25.000.000
            (K)         Bank                                                           25.000.000
Anggaplah juga masa manfaat hak paten tersebut adalah 10 tahun. Amortisasi tahunan dari hak paten ini, dengan demikian adalah :
10 % x  Rp.25.000.000 = Rp.2.500.000
Ayat jurnal yang harus dibuat adalah
(D)  Biaya amortisasi                              2.500.000
            (K)       Hak paten                                                    2.500.000
F.  Penerapan Manajemen Aktivas Dalam Keuangan Pendidikan
Penerapan manajamen aktiva dalam keuangan pendidikan sangat penting, mengingat perlu adanya manajemen yang bagus untuk mengatur suatu sumber daya yang terbatas. Penerapan manajemen aktiva sangatlah mempengaruhi efektifitas pengalokasian dana pendidikan atau keuangan pendidikan dalam proses pengadaan maupun pengelolaan sumber aktiva tetap maupun aktiva tetap namun tak berwujud. Didalam manajemen aktiva sendiri terdapat perhitungan biaya penyusutan dan amortisasi suatu aktiva yang menggambarkan seberapa besar pendayagunaan suatu aktiva dan berapa sisa nilai aktiva tersebut dalam satu periode. Dari perhitungan ini akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengalokasian atau pendayagunaan keuangan pendidikan dimasa atau diperiode selanjutnya.